Gambar Sampul IPS · Bab II Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya
IPS · Bab II Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya
Nanang

24/08/2021 14:36:11

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

IPS SMP/MTs Kelas VIII

17

Bab

II

Permasalahan

Kependudukan dan

Upaya

Penanggulangannya

Kepadatan penduduk Indonesia di kawasan Asia Tenggara menempati urutan

pertama. Sedangkan di dunia, menempati urutan ke-4 setelah Amerika Serikat.

Dengan kondisi seperti itu. Indonesia banyak dilanda permasalahan, di antaranya

adalah banyaknya rakyat miskin di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut,

sebaiknya ikutilah uraian materi berikut.

Sumber: www.mujiabatun.tiles.wordpress.com

Gambar 2.1

Kemiskinan merupakan salah satu contoh permasalahan penduduk.

18

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Peta Konsep

Permasalahan

Kondisi

Penduduk

Dinamika Penduduk

Masalah Kependudukan

Penanggulan masalah

kependudukan

Kata Kunci

Penduduk

Kelahiran

Sex ratio

Pertumbuhan penduduk

Kematian

Piramida penduduk

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk (kelahiran dan

kematian);

2. mendeskripsikan arti dan ukuran angka kelahiran dan angka kematian;

3. mengdentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan kematian;

4. membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap propinsi dan pulau di Indonesia;

5. mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya;

6. menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan,

serta mengartikan angka tersebut.

Apa yang akan kamu pelajari pada bab ini? Perhatikan peta konsep di bawah ini!

Jumlah Penduduk

Perpindahan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk

Kepadatan Penduduk

Sebaran Penduduk

Kualitas Penduduk

IPS SMP/MTs Kelas VIII

19

Jumlah penduduk Indonesia setiap

saat selalu berubah. Tiap detik terjadi

kelahiran, kematian, dan perpindahan

penduduk. Keadaan itu disebut di-

namakan kependudukan di Indonesia.

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk dapat diketahui

dengan cara sensus penduduk, registrasi

penduduk, dan survei penduduk.

Sensus Penduduk

(cacah jiwa);

yaitu

penghitungan jumlah penduduk oleh

Pemerintah dalam jangka waktu tertentu

secara serentak. Sensus penduduk

dilaksanakan tiap 10 tahun dan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Pemerintah Indonesia telah melaksanakan sensus penduduk pada tahun 1930, 1961,

1970, 1980, 1990 dan 2000. Kegiatan sensus penduduk meliputi kegiatan

pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data-data

kependudukan. Data yang disajikan meliputi data demografi, sosial, ekonomi dan

lingkungan hidup. Selanjutnya data-data tersebut dapat dipergunakan untuk

berbagai keperluan misalnya untuk bahan perencanaan kebijakan pembangunan.

Sensus penduduk ada dua macam, yaitu:

Sensus de facto

yaitu penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang

berada di suatu wilayah ketika sensus dilaksanakan.

Sensus de yure

yaitu penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benar-

benar bertempat tinggal di wilayah yang dilaksanakan sensus. Jadi penduduk

yang hanya bertamu atau menumpang tidak ikut didata.

Hasil sensus penduduk Indonesia, antara lain:

tahun 1920 = 34,3 juta jiwa

tahun 1980 = 147,5 juta jiwa

tahun 1930 = 60,7 juta jiwa

tahun 1990 = 179,3 juta jiwa

tahun 1961 = 97,1 juta jiwa

tahun 2000 = 209,6 juta jiwa

tahun 1971 = 119,2 juta jiwa

Survei penduduk,

yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk

melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu

dan tempat tertentu. Survei yang dilakukan meliputi survei ekonomi nasional, survei

angkatan kerja nasional dan survei penduduk antarsensus (SUPAS). Sedangkan

registrasi

yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran,

A

Dinamika Kependudukan di Indonesia

Sumber: www.serpong.org

Gambar 2.2

Kepadatan penduduk di Jakarta

20

IPS SMP/MTs Kelas VIII

kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan

pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah

terendah yaitu kelurahan.

Sekarang, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar

dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat. Sebelumnya, ketika Uni Soviet belum

bubar, Indonesia menempati urutan kelima.

Tabel 2.1 Perbandingan Jumlah Penduduk Indonesia Dengan Negara Lain

Pada tabel tersebut, Indonesia di kawasan Asia Tenggara menempati urutan

pertama. Di dunia menempati urutan ke empat dan di Asia menempati urutan

ketiga. Dari tabel di atas bila jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika

Serikat, Indonesia, dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800.000 jiwa. Jumlah tersebut

berarti lebih dari setengah (50%) penduduk dunia.

2. Perpindahan Penduduk (Migrasi)

Migrasi atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya dapat

dikelompokkan menjadi dua:

a. Migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.

Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.

1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu

negara. Contoh orang India masuk ke Indonesia.

2) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara

lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, misalnya para

Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.

b. Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.

Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1) Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:

a) penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju

ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk

melakukan suatu pekerjaan.

b) perpindahan penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang

dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.

No.

Negara

1

2

3

4

5

6

7

Cina

India

Amerika Serikat

Indonesia

Vietnam

Filipina

Thailand

Jumlah Penduduk (000 jiwa)

1.265.413

1.035.481

264.015

209.597

83.024

71.654

61.765

Sumber: World Data Sheet, 1999, BKKBN, 2000.

No.

Negara

8

9

10

11

12

13

Myanmar

Malaysia

Kamboja

Laos

Singapura

Brunei Darussalam

Jumlah Penduduk (000 jiwa)

52.531

22.648

12.448

5.296

2.919

299

IPS SMP/MTs Kelas VIII

21

2) Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.

Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di

wilayah lain dalam wilayah negara.

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari

kota kecil ke kota besar.

(1) Faktor–faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, sebagai berikut.

(a) Lahan pertanian semakin sempit.

(b) Sulitnya pekerjaan di luar sektor pertanian.

(c) Banyaknya pengangguran di pedesaan.

(d) Fasilitas kehidupan sulit didapat.

(e) Kurangnya fasilitas hiburan.

(2) Faktor penarik di kota, sebagai berikut.

(a) Lapangan pekerjaan lebih banyak.

(b) Banyak menyerap tenaga kerja.

(c) Banyak hiburan.

(d) Banyak fasilitas kehidupan.

Migrasi, baik migrasi internasional maupun nasional tentu ada pengaruhnya.

Sebagai contoh untuk transmigrasi, urbanisasi, atau emigrasi sebagai TKI, dampak

negatifnya adalah:

di perdesaan tenaga di sektor pertanian berkurang,

banyak lahan tidak tergarap,

produktivitas pertanian dapat menurun, dan

tenaga terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan berkurang.

Namun migrasi juga ada akibat positifnya, yaitu:

meningkatkan pendapatan penduduk desa,

mengurangi kepadatan penduduk,

menularkan pengalaman kota, dan

masyarakat desa ingin maju.

Dalam hal urbanisasi, dampak negatif bagi wilayah perkotaan, antara lain:

pertambahan penduduk,

kepadatan penduduk,

peningkatan tenaga kasar,

timbul daerah kumuh,

tuna wisma,

meningkatnya kejahatan,

pengangguran,

kemacetan lalu-lintas, dan

semakin menciptakan rasa indi-

vidual yang tinggi.

Sumber: Ilustrasi penerbit

Gambar 2.3

Ilustrasi arus migrasi antarpulau

22

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Dampak positif migrasi di perkotaan, antara lain:

Murah tenaga kerja

Banyak tersedia tenaga kerja kasar

Wawasan Produktif

Perhatikan gelandangan dan pengemis yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Diskusikan

bersama kelompok belajarmu cara menanggulanginya!

B

Masalah Kependudukan di Indonesia

Dinamika penduduk yang kompleks memunculkan berbagai permasalahan

dalam bidang kependudukan. Beberapa masalah kependudukan yang diuraikan

dalam sub bab ini antara lain pertumbuhan, persebaran, dan kualitas penduduk.

1. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk setiap saat dapat bertambah atau berkurang, tetapi bisa juga

tetap. Ada dua faktor yang menambah jumlah penduduk

a. Faktor alami (natural increase), antara lain kelahiran dan

kematian

Pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung jumlahnya berdasar selisih antara

tingkat kelahiran dan tingkat kematian.

Rumus:

Pn = Po + ( L – M )

Keterangan: Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan).

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum

penambahan).

L = Lahir (kelahiran).

M = Mati (kematian).

IPS SMP/MTs Kelas VIII

23

Migrasi juga dapat dihitung jumlahnya berdasar selisih jumlah imigrasi dan

emigrasi.

Rumus:

Pn = Po + (Mi – Mo)

Keterangan: Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu (setelah penambahan)

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan (sebelum

penambahan).

Mi = Migrasi masuk

Mo = Migrasi keluar

b. Faktor sosial (social increase)

Yaitu pertambahan penduduk yang disebabkan selisih kelahiran dan kematian

serta migrasi, dihitung dengan rumus berikut:

Rumus:

Pn = Po + {(L – M)+(Mi – Mo)}

Contoh perhitungan:

Awal tahun, tanggal 1 Januari tahun 2004, jumlah penduduk Desa Umbulmartani

sebesar 20.000 jiwa, kelahiran 140 dan kematian 80. Jumlah penduduk yang masuk

ada 200 jiwa dan yang keluar ada 150 jiwa. Berapa jumlah penduduk pada awal

tahun 2005?

Jawab:

Pn = 20.000 + {(140 – 80)} + (200 – 150)}

= 20.000 + (60 + 50)

= 20.000 + 110

= 20.110

Jadi pada tanggal 1 Januari 2005 jumlah penduduk Desa Umbulmartani 20.110 jiwa.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun,

hal itu tidak terlepas dengan program keluarga berencana. Laju pertumbuhan

penduduk Indonesia dari tahun ke tahun seperti berikut.

Periode 1971-1980 sebesar 2,32 persen

Periode 1981 – 1990 sebesar 1,97 persen,

Periode 1991 – 2000 sebesar 1,6 persen.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia untuk setiap provinsi dari tahun

1990 – 2000 dapat dilihat pada tabel berikut.

24

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan penduduk Indonesia menurut provinsi

Lingkungan Lokal

Buatlah kelompok yang terdiri atas 3 siswa (usahakan ada yang berlainan agama, jenis kelamin,

tetapi tinggal dalam satu kecamatan).

1. Buatlah daftar lima provinsi dengan jumlah penduduk terbesar!

2. Buatlah daftar lima provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk terendah!

3. Carilah data jumlah penduduk di provinsi atau kabupaten atau kecamatanmu! Hitunglah

berdasarkan rumus yang ada berapakah jumlah penduduk setahun berikutnya?

Sumber : Badan Pusat Statistik 2000

No.

Provinsi

1990

2000

Pertumbuhan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

D.I Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sum Sel, Bangka Belitung

Bengkulu

Lampung

DKI Jakarta

Jawa Barat Banten

Jawa Tengah

D.I.Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

NTB

NTT

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sul. Utara, Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku & Maluku Utara

Irian Jaya

Indonesia

3.416.156

10.256.027

4.000.207

3.303.976

2.020.568

6.313.074

1.179.122

6.017.573

8.259.266

35.384.352

28.520.643

2.913.054

32.503.991

2.777.811

3.369.649

3.268.644

3.229.153

1.396.486

2.597.572

1.876.663

2.478.119

1.711.327

6.981.646

1.349.619

1.857.790

1.648.708

178.631.196

4.010.865

11.476.272

4.228.103

4.733.984

2.400.940

7.756.506

1.405.360

6.654.354

8.384.853

43.552.923

30.856.825

3.109.142

34.525.588

3.124.674

3.821.794

3.929.039

3.740.017

1.801.504

2.970.244

2.436.545

2.820.839

2.066.394

7.787.299

1.771.951

1.977.570

2.112.756

203.456.005

1.67

1,17

0,57

3,79

1,80

2,15

1,83

1,05

0,16

2,17

0,82

0,68

0,63

1,22

1,31

1,92

1,53

2,67

1,40

2,74

1,35

1,97

1,14

2,86

0,65

2,6

1,61

2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas

daerah. Kepadatan penduduk berbeda-beda antara daerah satu dengan lainnya.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepadatan penduduk, di antaranya adalah:

IPS SMP/MTs Kelas VIII

25

1) fisiografis,

2) keamanan,

3) kebudayaan,

4) biologis, dan

5) psikologis.

Kepadatan penduduk dapat digolongkan menjadi kepadatan penduduk umum

(aritmatik), kepadatan penduduk agraris dan kepadatan ekonomis.

1) Kepadatan penduduk umum, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk

dengan luas wilayah yang ditempatinya.

Rumusnya:

Kepadatan aritmatik =

×





  





2) Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani per satuan

luas lahan pertanian.

Rumusnya:

Kepadatan Agraris =

×





 



    

3) Kepadatan fisiologis atau ekonomis, yaitu jumlah penduduk yang dapat dijamin

kehidupannya oleh tiap kesatuan lahan produktif.

Rumusnya:

Kepadatan fisiologis =

×





 



   

Perkembangan kepadatan penduduk sejak tahun 1961 sampai dengan tahun

2000 seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.3 Kepadatan penduduk Indonesia Per Kilometer Persegi

Berdasarkan Pulau tahun 1961 – 2000

Sumber: Badan Pusat Statistik 1990, 1999, 2000

No.

Provinsi

1961

1971

1980

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sumatera

Jawa

Nusa Tenggara

Kalimantan

Sulawesi

Maluku Irja

Indonesia

33

476

63

8

38

3

50

44

576

75

10

45

4

62

59

600

95

12

55

5

76

1990

77

814

106

17

66

7

93

88

945

149

20

75

8

106

2000

26

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Pulau Jawa mempunyai kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 945 setiap km

2

,

sedangkan pulau-pulau lain di luar Jawa masih sangat rendah. Kepadatan penduduk

yang terendah adalah di Maluku dan Papua. Kepadatan penduduk di wilayah itu

hanya 8/km

2

.

Kepadatan penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan berbagai

masalah dalam kehidupan. Masalah-masalah itu antara lain:

1) semakin berkurangnya lahan pertanian,

2) kemampuan produksi lahan menurun,

3) fasilitas sosial tidak mampu mengimbangi kebutuhan penduduk,

4) lowongan pekerjaan semakin sempit,

5) pendapatan penduduk rendah, dan

6) persaingan semakin ketat.

Demikian juga bagi daerah yang ditinggalkan, akan terjadi masalah, yaitu:

1) kekayaan alam belum bisa dimanfaatkan secara optimal,

2) tenaga kerja berkurang.

Wawasan Kebinnekaan

Bentuklah kelompok kerja tiga atau empat siswa! Hitunglah kepadatan penduduk provinsimu!

Caranya carilah peta provinsimu, ukurlah luasnya! Hitunglah berdasarkan Tabel Laju

Pertumbuhan penduduk Indonesia menurut provinsi tahun 1990 – 2000

a. Kondisi Penduduk Indonesia

Kondisi penduduk Indonesia dapat dilihat dari susunan penduduknya. Susunan

penduduk dapat didasarkan, antara lain atas:

umur,

jenis kelamin,

mata pencaharian,

penyebaran penduduk,

pendidikan, dan

agama.

Susunan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Contohnya seperti

berikut.

1) Susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dijadikan dalam satu

tabel, dengan kelompok umur pada jenjang lima tahunan. Susunan penduduk

menurut umur dan jenis kelamin dapat menunjukkan beberapa gambaran

seperti:

IPS SMP/MTs Kelas VIII

27

jumlah tenaga kerja produktif dan non produktif,

pertambahan penduduk,

angka ketergantungan,

rasio laki-laki dan perempuan, dan

usia sekolah.

Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di

Desa Sumberadi, Sleman Tahun 2000

Sumber: Monografi Desa Sumberadi, 2004

Kelompok umur (Th.)

Jenis Kelamin

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 +

Jumlah

Laki-laki

%

Perempuan

%

306

357

415

515

529

483

412

346

274

234

194

165

177

172

4578

36.7

7.8

9.1

111.2

11.6

10.6

9.0

7.5

6.0

50.1

4.2

3.6

3.9

3.7

100.0

288

362

385

439

416.

374

386

279.

258

229

190

176

172

181

4135

70

8.8

9.3

0.6

0.1

9.0

9.3

6.7

6.2

5.5

4.6

4.3

4.2

4.4.

100

2) Susunan penduduk atas dasar mata pencaharian.

Susunan ini mendasarkan atas mata pencahariannya. Penduduk di-

kelompokkan menjadi kelompok petani, pedagang, pegawai negeri, TNI/POLRI,

karyawan swasta, penjual jasa dan lain-lain.

Tabel 2.5 Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan

No.

Provinsi

Jumlah

Persentase

1.

Petani

610

61,0

2.

Pedagang

95

9,5

3.

P N S

45

4,5

4.

TNI/POLRI

10

1

5.

Karyawan swasta

110

11

6.

Penjual jasa

44

4,4

7.

Nelayan

22

2,2

8.

Lain-lain

64

6,4

Jumlah

1.000

100,0

Susunan penduduk atas dasar mata pencaharian menginformasikan

mayoritas pekerjaan di suatu daerah. Hal itu berguna bagi pemerintah untuk

Sumber: Statistik Indonesia, BPS

28

IPS SMP/MTs Kelas VIII

mengambil keputusan, apakah perlu pelatihan dan penyuluhan dalam bidang

pertanian, perikanan, atau pertukangan, dan lain sebagainya.

3) Susunan penduduk menurut tingkat pendidikan.

Penduduk dapat dikelompokkan atas dasar pendidikannya. Misalnya:

penduduk tidak sekolah,

tidak tamat Sekolah Dasar;

tamat Sekolah Dasar;

tidak tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama;

tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama;

tidak tamat Sekolah Lanjutan Menengah Umum/Kejuruan;

tamat Sekolah Menengah Umum/Kejuruan;

tidak tamat Akademi/Perguruan Tinggi; dan

tamat Akademi/Perguruan Tinggi.

Susunan penduduk menurut pendidikan dapat dipergunakan oleh penentu

kebijakan pendidikan, seperti penentuan penambahan sekolah, penambahan

guru, buku paket, penambahan sarana dan prasarana sekolah.

b. Piramida Penduduk

Susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara

grafis dengan perbedaan atas dan bawah. Gambaran tersebut dinamai piramida

penduduk. Dalam piramida ada garis horisontal dan garis vertikal, sumbu vertikal

menggambarkan umur pen-duduk dari nol sampai dengan 65 tahun lebih, dengan

interval satu tahunan ataupun lima tahunan.

Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk baik secara absolut

maupun relatif dalam skala tertentu. Pada bagian kiri sumbu vertikal digambarkan

penduduk laki-laki dan perempuan disebelah kanan. Tidak seluruh piramida

penduduk selalu runcing bagian atas. Untuk negara maju, susunan penduduk yang

digambarkan dalam bentuk piramida penduduk, bagian atas sama besar dengan

bagian bawah, bahkan ada beberapa negara maju dengan grafik piramida penduduk

bagian atas lebih besar.

Dengan piramida penduduk akan dapat diketahui gambaran mengenai:

1) Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan.

2) Penduduk kelompok anak-anak, dewasa dan orang tua.

3) Jumlah angkatan kerja.

4) Jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan.

5) Angka ketergantungan.

6) Rasio laki-laki perempuan.

7) Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.

8) Perkiraan jumlah kelahiran yang akan datang.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

29

Susunan penduduk atas dasar umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk

suatu daerah/negara dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk piramida penduduk,

yaitu:

1) Piramida penduduk muda

Piramida penduduk muda (

expensive

) berbentuk kerucut alasnya lebar dan

puncaknya meruncing.

Piramida kerucut ini menggambarkan:

a) Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda.

b) Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penduduk daerah tersebut sedang

mengalami pertumbuhan.

c) Tingkat kelahiran dan kematian masih cukup tinggi.

d) Pertumbuhan penduduknya tinggi.

2) Piramida penduduk dewasa

Bentuk piramida menyerupai persegi empat, bentuk tersebut menggambar-

kan keadaan penduduk:

a) Jumlah penduduk dalam keadaan stasioner.

b) Jumlah kelahiran dan kematian seimbang.

c) Jumlah penduduk relatif tetap.

d) Pertumbuhan penduduk rendah

e) Penduduk muda hampir sebanding dengan penduduk tua.

3) Piramida penduduk tua

Bentuk piramidanya menyerupai bentuk nisan, bentuk ini menggambarkan:

a) Jumlah penduduk terus berkurang.

b) Angka kelahiran lebih kecil dari angka kematian.

c) Sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia tua.

d) Pertumbuhan penduduk sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali.

Bentuk tiga piramida penduduk adalah seperti gambar berikut:

Sumber: Ilustrasi penerbit

Gambar 2.4

Tiga piramida penduduk.

Muda

Dewasa

Tua

L P

L P

L P

30

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Kecakapan Personal dan Sosial

Carilah data penduduk menurut umur dan jenis kelamin, kemudian buatlah piramida

penduduknya! Bantulah temanmu yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas ini!

Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak sama. Dalam beberapa dekade,

penduduk perempuan selalu lebih banyak dari pada penduduk laki-laki. Di Indonesia,

berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 gejala seperti itu sudah tidak tampak

lagi. Hasil sensus terakhir menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak

daripada jumlah penduduk perempuan.

3. Persebaran Penduduk

Beberapa wilayah negara seperti RRC, India, Jepang, USA dan Eropa memiliki

kepadatan tinggi. Di lain wilayah seperti Arab Saudi, Afrika Utara, Australia, Amerika

Selatan dengan kepadatan penduduk rendah.

a. Persebaran Penduduk Indonesia

Negara kita memiliki lebih dari 17.000 pulau, namun demikian, hanya sekitar

930 pulau yang dihuni. Persebaran penduduk untuk masing-masing pulau juga tidak

Sumber: Indonesian Heritage

Gambar 2.5

Peta Sebaran penduduk Indonesia tahun 2000

IPS SMP/MTs Kelas VIII

31

sama, ada pulau yang padat penduduknya dan ada pulau yang kekurangan

penduduk.

Pulau Jawa yang luasnya kurang lebih hanya 7 persen dari seluruh wilayah

Indonesia (123.187 km

2

) tetapi dihuni oleh 60 % dari seluruh penduduk Indonesia.

Sebaliknya Papua yang luasnya 421.981 km

2

jumlah penduduknya hanya 0,85 persen

dari seluruh penduduk Indonesia.

4. Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk terkait dengan masalah kesehatan. Kesehatan penduduk

merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa. Apabila suatu bangsa

memiliki tingkat kesehatan yang baik, maka hal tersebut merupakan bentuk

kesejahteraan bangsa tersebut. Indikator yang dipergunakan untuk mengetahui

tingkat kesehatan suatu bangsa antara lain adalah:

tenaga dan fasilitas kesehatan yang tersedia,

usia harapan hidup, dan

angka kematian.

Angka usia harapan hidup masyarakat di negara maju biasanya cukup panjang.

Hal itu karena masyarakat negara maju tingkat kesejahteraannya sudah bagus. Angka

usia harapan hidup selalu berubah. Semakin sejahtera semakin tinggi angkanya.

Pada awal kemerdekaan tingkat kesehatan penduduk Indonesia sangat rendah

karena:

Kurangnya sarana kesehatan.

Rendahnya pemahaman tentang hidup sehat.

Pengobatan masih tradisional.

Angka kematian di Indonesia masih cukup tinggi. Kurang lebih 7,9 per seribu

penduduk pada akhir dekade 80-an. Kematian bayi juga masih cukup tinggi yaitu

10,6 perseribu penduduk pada akhir pelita IV.

Pemerintah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas penduduk

melalui tingkat kesehatan, antara lain adalah:

Program perbaikan gizi.

Penambahan tenaga medis.

Pemberantasan penyakit menular.

Memperbanyak jumlah sarana dan prasarana kesehatan.

Peningkatan penyuluhan kesehatan.

Posyandu.

Pemberian makanan tambahan.

Program keluarga berencana.

Peningkatan kualitas perumahan.

32

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Kondisi kesehatan di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.6 Angka kematian dan harapan hidup penduduk Indonesia

C

Penanggulangan Masalah Kependudukan di

Indonesia

Sumber : I.B Mantra 2000

Provinsi

Jumlah

Persentase

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

56

58

78

67

70

75

61

58

33

91

73

29

75

48

62

62

58

59

59

61

62

62

66

59

63

67

62

62

Provinsi

Jumlah

Persentase

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku

Irian Jaya

Indonesia

112

74

71

61

85

50

57

105

73

82

85

74

71

54

59

59

61

58

62

62

56

61

59

59

58

63

5. Dampak Ledakan Penduduk

Jumlah penduduk dapat bertambah dengan sangat besar. Hal itu dapat terjadi

bila tingkat kelahiran meningkat tajam dan angka kematian menurun drastis.

Penurunan kematian dan kenaikan tingkat kelahiran terjadi karena semakin

bagusnya tingkat kesehatan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi umumnya terjadi

di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas ekonomi maka akan

menurunkan kesejahteraan penduduk suatu negara. Di samping itu, kerusakan dan

pencemaran lingkungan hidup semakin parah akibat dieksploitasi oleh penduduk

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dampak ledakan penduduk antara lain semakin tingginya angka pengangguran,

kriminalitas, dan memburuknya kondisi sosial lainnya.

Bervariasinya masalah kependudukan di Indonesia perlu ditanggulangi. Beberapa

permasalahan kependudukan di Indonesia yang telah ditanggulangi antara lain

dengan cara sebagai berikut.

1. Program Transmigrasi

Transmigrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memeratakan kepadatan

penduduk dengan cara memindahkan penduduk yang dari daerah yang padat

IPS SMP/MTs Kelas VIII

33

penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya. Di Indonesia, transmigrasi telah

dilakukan pemerintah sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Penduduk di Pulau

Jawa yang padat dipindahkan ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya

yang masih jarang penduduknya.

Jenis transmigrasi dapat digolongkan menjadi, transmigrasi umum dan

transmigrasi swakarsa.

Transmigrasi umum, yaitu yang dilakukan oleh pemerintah baik prakarsa,

pembiayaan maupun penempatannya.

Transmigrasi swakarsa berbantuan bila prakarsa oleh penduduk dan lainnya

pemerintah dan swakarsa murni bila prakarsa dan pembiayaannya oleh

penduduk sendiri.

2. Program Keluarga Berencana

Keluarga Berencana atau lebih populer dengan singkatan KB telah mulai

dicanangkan pemerintah sejak tahun 1970. Pemerintah menghimbau para orangtua

agar membatasi jumlah anak hanya dua saja. Tujuan dari program KB adalah untuk

menurunkan angka kelahiran atau menurunkan pertumbuhan penduduk. Dengan

program KB diharapkan ledakan penduduk tidak terjadi. Program ini telah berhasil

menurunkan angka pertumbuhan penduduk secara signifikan (berarti).

3. Membangun Pusat-Pusat Industri di Luar Pulau Jawa

Pusat-pusat industri

di Indonesia saat ini terpusat di pulau Jawa. Hal ini

mengakibatkan penduduk terkonsentarasi di Pulau Jawa. Pemerintah dengan

melakukan regionalisasi wilayah pembangunan berupaya membangun pusat-pusat

industri baru di wilayah-wilayah yang jarang penduduknya.

Saat ini pemerintah sudah mulai melakukan pembangunan di Kawasan Timur

Indonesia (Sulawesi, Maluku, dan Papua) secara intensif. Prasarana ekonomi berupa

jalan, jembatan maupun pemekaran wilayah administrasi telah dikembangkan/

dilakukan. Tujuannya agar kegiatan ekonomi, pelayanan sosial/pemerintahan dapat

lebih lancar. Dengan demikian, diharapkan konsentrasi penduduk tidak lagi ada di

Pulau Jawa tetapi menyebar.

Rangkuman Materi

1. Jumlah penduduk dapat diketahui dengan cara sensus penduduk, registrasi penduduk, dan

survei penduduk.

2. Pertambahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi.

34

IPS SMP/MTs Kelas VIII

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,

atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain!

Uji Kompetensi

1. Faktor utama yang memengaruhi penduduk

di Indonesia adalah ....

a. migrasi

b. faktor alami

c. faktor akselerasi

d. faktor jumlah penduduk

2. Perhitungan kepadatan penduduk berdasar-

kan perbandingan antara jumlah penduduk

dengan luas wilayah yang ditempatinya

disebut kepadatan penduduk ....

a. fisiologi

c. umum

b. agraris

d. ekonomis

Refleksi

Setelah mempelajari bab ini, kamu seharusnya memahami hal-hal sebagai berikut.

Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan

penduduk dunia.

Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk.

Perbandingan tingkat kepadatan penduduk tiap provinsi dan pulau di Indonesia.

Kondisi penduduk Indonesia berdasarkan bentuk piramida penduduknya.

Angka perbandingan laki-laki perempuan (

sex ratio

) dan beban ketergantungan, serta

mengartikan angka tersebut.

Dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.

Informasi kependudukan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.

Jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.\

Dampak positif dan dampak negatif migrasi serta usaha penanggulangannya.

Jika ada hal-hal yang belum kamu pahami, bacalah kembali hal tersebut sebelum kamu

mengakhiri belajar pada bab ini.

3. Migrasi adalah perpindahan dari satu wilayah ke wilayah lain, dibedakan menjadi migrasi

internasional dan migrasi nasional.

3. Beberapa masalah kependudukan yang dihadapi oleh negara Indonesia adalah

pertumbuhan penduduk yang cepat, kepadatan penduduk yang tinggi, persebaran pendududk

yang tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah.

4. Berbagai upaya penaggulangan masalah kependudukan yang telah diupayakan oleh negara

Indonesia antara lain dengan program KB, program transmigrasi, dan pembagunan pusat-

pusat industri.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

35

3. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah

untuk meningkatkan kualitas penduduk

melalui tingkat kesehatan adalah ....

a. perbaikan lingkungan

b. disediakannya peluang kerja

c. memberi subsidi

d. masyarakat menyadari pentingnya ke-

sehatan

4. Golongan umur non produktif dalam

komposisi penduduk adalah ....

a. 0 – 15 tahun

c. 35 – 45 tahun

b. 15 – 35 tahun

d. 45 – 65 tahun

5. Transmigrasi yang diselenggarakan oleh

pemerintah dengan jaminan hidup hanya

beberapa bulan selanjutnya diberikan tanah

kepada para transmigran dinamakan

transmigrasi ....

a. Swakarya

c. Sektoral

b. Lokal

d. Spontan

6. Dampak negatif dari urbanisasi adalah ....

a. mengurangi kepadatan penduduk

b. kurangnya tenaga muda disektor pertanian

c. meningkatkan pendapat penduduk desa

d. menularkan pengalaman kota

7. Masalah pokok akibat

over population

adalah ....

a. Kesulitan memenuhi kebutuhan pokok

b. Kurangnya sarana kesehatan

c. Tidak tersedia tempat pendidikan

d. Fasilitas tempat rekreasi kurang

8. Salah satu masalah ketenaga kerjaan di In-

donesia adalah .....

a. kurang seimbangnya penyebaran tenaga

kerja

b. pertumbuhan penduduk yang cepat

c. penyediaan lapangan kerja

d. dana sosial masa tua

9. Sasaran program KB yaitu untuk ....

a. seluruh penduduk

b. pasangan usia subur

c. seluruh penduduk wanita

d. tokoh-tokoh wanita

10. Hasil sensus penduduk yang erat hubungan-

nya dengan perencanaan transmigrasi ialah

data penduduk yang memberikan gambaran

tentang ....

a. susunan penduduk menurut umur

b. susunan penduduk menurut pekerjaan

c. susunan penduduk menurut jenis kelamin

d. penyebaran penduduk menurut provinsi

11. Pencatatan peristiwa-peristiwa kependuduk-

an dan segala kejadian penting yang meng-

ubah status sipil seseorang sejak lahir

sampai mati disebut ....

a. sensus penduduk

b. registrasi penduduk

c. survei penduduk

d. SUPAS

12. Angka yang menunjukkan jumlah bayi lahir

hidup dari setiap 1000 orang penduduk

dalam waktu satu tahun ....

a. CBR

c. ASFR

b. IMR

d. Sex ratio

13. Jumlah bayi yang lahir di kabupaten

A adalah 1500 bayi, Sedangkan jumlah

wanita berusia 15 – 49 tahun pada per-

tengahan tahun tersebut adalah 75,000 jiwa.

Berapakah angka kelahiran umum-nya?

a. 5

c. 15

b. 10

d. 20

14. Tinggi rendahnya kualitas penduduk dapat

dilihat dari ....

a. tingkat kematian bayi

b. tingkat migrasi

c. angka harapan hidup penduduk

d. jumlah penduduk

15. Perbandingan jumlah penduduk dengan

luas wilayahnya disebut ....

a. Ledakan penduduk

b. Kepadatan penduduk

c. Angka ketergantungan

d. Mobilitas penduduk

36

IPS SMP/MTs Kelas VIII

16. Ciri yang menunjukan tingkat kesejahteraan

penduduk adalah ....

a. Infant mortality rate c. Life expentancy

b. Dependency ratio d. Sex ratio

17. Penduduk daerah X tahun 2005 berjumlah

218 juta, Tingkat kelahiran 1,5% dan tingkat

kematian 1%, Pertambahan penduduk

alami daerah X tahun 2005 yaitu ....

a. 218.000

c. 2.

180.000

b. 1.090.000

d. 2.

270.000

18. Angka dependency ratio 55 artinya, yaitu ....

a. setiap 100 penduduk usia produktif me-

nanggung 55 jiwa yang tidak produktif

b. setiap 55 penduduk usia produktif me-

nanggung 100 jiwa yang tidak produktif

c. setiap 100 penduduk usia produktif me-

miliki harapan hidup 55 tahun

d. setiap 55 penduduk usia produktif me-

miliki harapan hidup 100 tahun

19. Masalah kualitas penduduk dapat dilihat

dari ....

a. Jumlah penduduk

b. Mobilitas penduduk

c. Jumlah penduduk dan mobilitas penduduk

d. Tingkat pendapatan, pendidikan, dan

kesehatan

20. Kondisi kesehatan untuk penduduk Indo-

nesia masih sangat rendah. Hal ini karena

....

a. kurangnya sarana dan prasarana

b. kesadaran masyarakat akan kesehatan

c. persediaan obat-obatan yang mencukupi

d. pemberian penyuluhan kesehatan

II. Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh dua (2) faktor, yaitu faktor alami (

natural increase

) dan

faktor sosial (

social increase

). Yang merupakan faktor alami pertumbuhan penduduk adalah ....

2. Bentuk piramida penduduk yang berbentuk kerucut adalah ....

3. Saat ini pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia adalah Pulau Jawa. Untuk mengurangi

kepadatan penduduk di Pulau Jawa dilakukan program ....

4. Salah satu dampak negatif apabila terjadi ledakan penduduk adalah ....

5. Salah satu indikator untuk melihat tingkat kesehatan masyarakat adalah ....

III. Jawablah dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut ini! Kerjakan di kertas lain!

1. Daerah mana saja di Indonesia yang merupakan daerah padat penduduk? Sebutkan lima provinsi!

2. Daerah mana saja di Indonesia yang usia harapan hidup penduduknya relatif tinggi di atas 60

tahun?

3. Tanggal 1 Januari 2007, penduduk desa A sebanyak 26.000 jiwa. Kelahiran 200 jiwa, kematian

25 jiwa, dan ibu hamil 10 orang. Jumlah penduduk datang 225 jiwa dan pergi 150 jiwa. Berapa

jumlah penduduk pada awal tahun 2008?

4. Sebutkan usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk!

5. Sebutkan masalah-masalah kependudukan di Indonesia yang perlu dan sudah ditanggulangi!